Uyon-Uyon Hadiluhung Senin Pon 17 Juni 2019
Uyon-Uyon Hadiluhung merupakan acara yang rutin digelar setiap malam Selasa Wage untuk memperingati hari kelahiran (Wiyosan Dalem) Sri Sultan Hamengku Buwono X. Acara ini bersifat tertutup untuk umum namun disiarkan langsung pukul 21.00-24.00 melalui Youtube dan Periscope Kraton Jogja, juga melalui kanal RRI Yogyakarta (Pro 1 & Pro 4).
Selain menyajikan komposisi gendhing, Uyon-Uyon Adiluhung pada Senin Pon tanggal 17Juni 2019 ini juga menyajikan tari Beksan Lawung Alus.
Komposisi Gendhing:
- Gendhing Pambuka: Ladrang Raja Manggala Laras Pelog Pathet Nem
- Gendhing Kagok Soran: Gandrung-Gandrung, Laras Slendro Pathet Nem, Kendhangan Gandrung-Gandrung
- Gendhing Beksan: Beksan Lawung Alus Laras Pelog Pathet Barang
Selingan Macapat
- Gendhing Lirihan I: Sumedhang Kendhangan Lahela, Dhawah Ladrang Sanggalewang, Laras Slendro Pathet Sanga
- Gendhing Lirihan II: Kembang Mas, Kendhangan Sarayuda, Laras Pelog Pathet Nem
- Gendhing Lirihan III: Kuntring, Kendhangan Candra, Laras Slendro Pathet Manyura
- Gendhing Panutup: Ladrang Sri Kondur Laras Slendro Pathet Manyura
Sinopsis Beksan Lawung Alus
Beksan Lawung merupakan Yasan Dalem (karya) Sri Sultan Hamengku Buwono I. Tari ini menggambarkan prajurit yang sedang berlatih perang menggunakan tombak tumpul yang dinamakan lawung. Beksan Lawung Alus merupakan bagian dari Beksan Trunajaya yang terdiri atas Lawung Ageng, Lawung Alit/Alus, dan Sekar Medura. Nama Beksan Trunajaya diambil dari salah satu korps prajurit Nyutra yang bernama seksi Trunajaya, prajurit pembawa senjata tombak. Prajurit-prajurit pembawa tombak inilah yang pada mulanya membawakan tari tersebut. Semangat prajurit tersebut yang membuat karakter beksan ini maskulin, heroik, agung dan berwibawa. Meski begitu, Beksan Lawung Alus memiliki ciri khas ragam gerak tari kakung alus untuk menggambarkan semangat perjuangan.
Beksan Lawung Alus ditarikan oleh 12 penari utama yang terdiri dari 4 ploncon, 4 jajar, dan 4 lurah. Selain penari utama, terdapat juga 6 pendukung utama yang terdiri dari 2 tumenggung, 2 botoh, dan 2 salaotho. Selain itu ada seorang dalang yang memimpin berjalannya Beksan Lawung Alus ini.
Penampilan Beksan Lawung Alus kali ini didukung oleh:
Parogo Tumenggung :
• R Riyo Suryoamiluhur
• R Riyo Suryoamisesa
Parogo Botoh :
• Triyangga Handito
• MJ Kusulomataya
Parogo Jajar :
• Putra Jalu Pamungkas, S.Sn
• Oky Bima Reza Afrita, S.Sn
• Hendy Hardiawan, S.Sn
• Irwanda Putra Rahmandika, S.Sn
Parogo Lurah :
• MJ Silomataya
• MJ Wignyomataya
• R Riyo Suryoamiseno
• RJ Alisasmintoprobomataya, M.Sn
Parogo Ploncon :
• Rizkiawan Agung Budi Aldi Yanto
• Bayu Puji Santoso
• Jivan Aruna
• Indri Haris Yulianto
Parogo Rencang Botoh :
• Arif Nursawiji
• R Caesar Jamal Tistama
Sedangkan komposisi gendhing didukung oleh:
Pemaos Kandha:
M Riyo Dwijosupadmi
Panata Gendhing:
MP Susilomadyo
Kendhang:
RL Ngeksibrongto
Pangirid Pasindhen:
Nyi KMT Condrosari
Pimpinan Produksi:
RJ Murpratamakumudomatoyo
PALING BANYAK DIBACA
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas